Rabu, 28 September 2016

شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًا وَٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ٱللَّهُ يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ

Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ’Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

ayat ini merupakan isyarat komprehensif ihwal kesatuan sumber, kesatuan manhaj dan kesatuan pandangan. kini, isyarat itu dirinci dan ditegaskan bahwa apa yang disyariatkan Allah kepada kaum muslimin adalah sama dengan yang diperintahkan kepada Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Yaitu, bahwa mereka mesti menegakkan Agama Allah yang satu dan tidak boleh bercerai berai didalamnya. Isyarat ini berimplikasi terhadap keharusan  memegang teguh manhaj ilahiah yang telah ditetapkan sejak dahulu dan tidak memperhatikan hawa nafsu para penentangnya. juga berimplikasi terhadap perlindungan agama yang jelas dan lurus, lumpuhnya hujjah orang - orang yang mendebat Allah, dan pemberian peringatan kepada mereka akan murka dan azab Allah yang keras.
Tampaklah jalinan yang kokoh dan dan harmonis pada alinea ini seperti pada alenia sebelumnya secara kasat mata "
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ’Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya
Dengan demikian kokohlah hakikat yang telah kita uraikan pada permulaan surah sebagai hakikat pokok yang utama dan sebagai tumbuhan yang menghujam kedalam masa. Disamping itu, dalam diri seorang mukmin terdapat pengaruh lembut, sedang dia melihat pendahulunya dari jauh di jalan yang membentang. 
Tiba - tiba dia berada dalam rombongan orang - orang yang mulia (Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad SAW). Orang mukmin pun merasa sebagai kepanjangan tangan dari kaum mulia tersebut dan sejalan dengan langkahnya. Dia akan beristirahat dalam perjalanan manakala menjumpai duri atau mengalami keletihan rombongan yang ramah kepada Allah dan ramah kepada seluruh Alam semesta sejak munculnya fajar sejarah.
Dia pun merasakan kedamaian yang mendalam di antara kaum yang beriman kepada Allah Yang Esa dan di antara orang orang yang berjalan di atas syaraiat-Nya yang kokoh. Lenyap pula segala perselisihan dan pertentangan. Ia merasa sangat dekat dengan pihak yang mendorongnya untuk bekerja sama dan saling pengertian, serta bertemunya orang orang sekarang dengan orang orang terdahulu dan sebaliknya. Semua berjalan di atas alur yang sama.
Jika Agama yang disyariatkan Allah kepada kaum muslimin yang beriman kepada Muhammad SAW. itu adalah agama yang juga dipesankan kepada Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa, lalu mengapa para pengikut Musa berperang dengan para pengikut Isa? Mengapa para pengikut Isa yang berbeda paham saling menyerang? Mengapa para pengikut Musa dan Isa berperang dengan para pengikut Muhammad SAW? mengapa kaum musyrikin yang mengaku sebagai pengikut Ibrahim berperang dengan kaum muslimin? Mengapa semuanya tidak bersatu dibawah satu panji yang dibawa oleh Rasul terakhir? Padahal, pesan untuk semuanya itu sama, yaitu Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. 
bersambung ......
  AQIMUDDIN
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ يُنِيبُ
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).